J'ai juste besoin d'un endroit pour parler librement

Posted on Selasa, 31 Januari 2012

Orange

Sederhana dalam membentuk tiap butir kata dan sebaris kalimat

Bait yang tertulis jelas dalam melodi ketika suara-suara musik mengganggu

Rambut yang di terpa angin penggir pantai dan diisi oleh sebuah percikan ombak

Ketika perahu berlayar sendiri diantara asap dan lampu pinggir kota.

Perjanjian dibuat ketika sebuah kelingking terlingkar berusaha setia

Kamu duduk disana dan berkata ‘’pergi saja, tapi jangan terlalu lama’’

Asap-asap kendaraan kota menggangu saat menarik tuas gas motor

Dan semua larut dalam ketika lampu-lampu jalan kota menyala, oh itu biasa..

Mengapa ada kata ucapan selamat pagi

Ketika pintu mulai tertutup dan semua menjadi tampak rapat dan sepi

Pintu taksi pun mengisyaratkan untuk jadi hal yang tak dilihat lagi

Ketika roda-roda berputar searah dengan perginya asap-asap di cerita kemarin

Menyentuh menjadi sesuatu yang sangat langka, seperti memegang pasir di mekah

Menulispun membutuhkan waktu untuk dapat diterima, seperti surat yang dikirim ke roma

Itu hal besar, ketika menyampaikan satu kata “kangen” di tiap pesan

Mengerti betapa tatapan ketika dekat itu bukan hal sederhana

Akhiri, iya, coba saja akhiri ketikan demi ketikan yang tak berarah

Kembali pada jalan yang disisinya banyak trotoar dan penjual kaki lima

Nama saya di ingat, agar nanti ketika sadar, saya tidak malu berkata-kata lagi

Baiklah ini saya akhiri, kita yang tahu tentang kota bogor atau kencangnya kereta ketika membawa kita.

Dan ini ungkapan yang jujur, ketika sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi

Terlebih bukan sebuah ungkapan romantic dengan tulisan hiperbol

Hanya cerita, pelan pelan saya meng-eja nya. Ce-ri-ta

Jadilah yang hati mau, buat tampak seperti normal, tidak menyerah.

0 comments:

Posting Komentar