...
....
Manusia, insan yang tak pernah berhenti untuk mencari, belajar, dan berusaha..
entah untuk tujuan yang bagaimana dan seperti apa..
mereka punya Hak untuk melakukanya, dan diharapkan tidak merugikan orang lain..
jika saja mereka sadar apa tujuan mereka ada di dunia ini, dan kadang beberapa dari mereka
ada yang menyebutnya untuk membuat sebuah kehidupan..
entah kenapa pergeseran jaman membuat manusia lupa akan tujuan mereka hidup.
hidup mereka, adalah kesenangan mereka.
bisa di bayangkan betapa bahagianya hidup jika semua yang kita inginkan bisa tercapai.
tapi sayangnya untuk mencapai apa yang kita inginkan kadang sulit.
dan manusia terlalu lelah untuk berusaha...
tapi saya harap, kalian teman-teman saya, bukan orang yang mudah menyerah..
kita pernah berusaha mencapai apa yang kita inginkan, dengan segala proses yang berat,
dan akhirnya kalian bisa mendapatkanya...
kalian akan tahu kesulitanya jika kalian sudah mencoba, tapi kalo belum maka cobalah..
--------------------- senandung teman ---------------------------------
bisakah kalian tersenyum saat ini teman?
ayolah, apa yang membuat hidup kalian menjadi seperti ini
jika kalian sedih, maka tanyakanlah apa yang harus kamu pikirkan? ketika kamu masih dalam
kondisi sempurna, punya sahabat, punya orang tua lengkap, punya kesibukan, dan punya anggota tubuh yang lengkap, lalu apa yang harus kamu sedihkan?
iya, mungkin kamu pernah kecewa tentang sebuah tujuan yang gagal..
tapi ya sudah, itu bukan jalan terbaik buat kamu..dan percayalah, ketika jalan satu tertutup
maka jalan lain terbuka lebar..
bahkan tekad setetes air yang ingin menghancurkan kerasnya batu pun bisa terwujud.
tahan ego mu, sabar, dan tenang menghadapi masalah...
ada awal, akan ada akhir juga...
hidup ini benar-benar indah, improvisasimu sangat dibutuhkan buat menghiasnya..
lakukanlah.....
dan saya akan menunggumu di jalur yang selama ini kita tuju, yaitu kebahagian...
jika warna lain tidak cukup membuat hidupmu terang, cari warna lain dan jangan menyerah!
selamat menjalani hidup indah ini...
Posted by
Mon Journal De Bord
Posted on
Minggu, 21 November 2010
Ketika Malam jadi tempat berfikir yang baik...
...
Mahameru, adalah sebuah legenda di Indonesia, bahkan di dunia. cerita yang tak pernah mati.
dan aktifitasnya yang terus membuat para pendaki tertantang untuk menakhlukannya.
bahkan, So Hok Gie pernah menjadi salah satu korban keganasannya.
dan hampir ratusan menusia tak berkabar hingga saat ini, entah mereka masih hidup atau sudah mati.
yang jelas, ini sebuah mahakarya Allah yang luar biasa, dialah Mahameru. gunung tertinggi di pulau Jawa, yang menurut cerita legenda, adalah Gunung yang di huni oleh dewa-dewa tertinggi.
terima kasih Ya Allah, kau telah lindungi saya dan Mas Arief selama pendakian, sekalipun kami berdua bukanlah Pecinta Alam, tetapi kami hanya manusia biasa yang mencari ketentraman dan keakraban dengan alam. sampai kami berdua sehat sampai berada dirumah kami masing-masing.

perjalanan ini kami mulai dari menapakan kaki di Ranu Pani. pos pertama dima para pendaki harus mengisi persyaratan untuk sampai ke Semeru. surat keterangan sehat dari Dokter itu menjadi yang paling penting yang harus disiapkan. tentu saja, karna tidak sedikit yang mati dan cedera disana. tenang, jangan takut, selama kalian memantapkan keyakinan dan dalam kondisi fisik baik, insya Allah akan selamat. tentunya mentalpun harus lebih disiapkan, alasannya cuma satu. karena ini adalam Alam.
selasa, Agustus 2010.
pukul 14.15 WIB kami mulai perjalanan ini. menapak penuh keyakinan, berdua, dan penuh canda. kami anggap perjalanan ini adalah liburan. jadi tidak akan ada keluhan akibat lelah, ataupun penyesalan. yang ada hanya kebahagiaan.
kurang lebih 4jam kami berjalan dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo, ya tepat pukul 18.00 Wib kami ada disana, dengan kondisi penuh kabut dan rintikan gerimis kecil yang menambah rasa dingin hingga ke ketelinga.
dan kami bergegas mendirikan tenda di pinggir danau Ranu Kumbolo. sampai akhrinya Mie rebus pun jadi pelampiasan rasa lapar kami berdua. tentu nikat. sampai kami terlelap pulas di dalam tenda, berselimut sleeping Bag dan jecket tebal.


kira-kira pukul 04.00 wib, kami terbangun, hal yang pertama kami lakukan adalah segera mengecek kondisi luar tenda. dan ternyata, Subhanallah. lukisan indah Allah hanya mampu di tangkap oleh mata kami saja. dan otak kami menjadi memory pengabadiannya. mungkin saat itu ada 10.000 bahkan 100.000 bintang yang bertabur di atas tenda kami. air Ranu Kumbolo pun terlihat jelas, karna terpaan cahaya bintang dan Bulan.
tak sabar kami menanti datangnya Fajar, sedikit cahaya alam akan membantu kami untuk mengabadikan lewat mata kamera kami. ya, kami mencoba melihat pergantian waktu itu dengan baik. ditemani hawa dingin yang merasuk hingga syaraf-syaraf kami. sampai kami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami pagi itu menuju Kalimati. ya, Kalimati adalah post terakhir yang dilewati oleh para pendaki sebelum menuju ke pendakian Gunung Semeru...
Mahameru, adalah sebuah legenda di Indonesia, bahkan di dunia. cerita yang tak pernah mati.
dan aktifitasnya yang terus membuat para pendaki tertantang untuk menakhlukannya.
bahkan, So Hok Gie pernah menjadi salah satu korban keganasannya.
dan hampir ratusan menusia tak berkabar hingga saat ini, entah mereka masih hidup atau sudah mati.
yang jelas, ini sebuah mahakarya Allah yang luar biasa, dialah Mahameru. gunung tertinggi di pulau Jawa, yang menurut cerita legenda, adalah Gunung yang di huni oleh dewa-dewa tertinggi.
terima kasih Ya Allah, kau telah lindungi saya dan Mas Arief selama pendakian, sekalipun kami berdua bukanlah Pecinta Alam, tetapi kami hanya manusia biasa yang mencari ketentraman dan keakraban dengan alam. sampai kami berdua sehat sampai berada dirumah kami masing-masing.

perjalanan ini kami mulai dari menapakan kaki di Ranu Pani. pos pertama dima para pendaki harus mengisi persyaratan untuk sampai ke Semeru. surat keterangan sehat dari Dokter itu menjadi yang paling penting yang harus disiapkan. tentu saja, karna tidak sedikit yang mati dan cedera disana. tenang, jangan takut, selama kalian memantapkan keyakinan dan dalam kondisi fisik baik, insya Allah akan selamat. tentunya mentalpun harus lebih disiapkan, alasannya cuma satu. karena ini adalam Alam.
selasa, Agustus 2010.
pukul 14.15 WIB kami mulai perjalanan ini. menapak penuh keyakinan, berdua, dan penuh canda. kami anggap perjalanan ini adalah liburan. jadi tidak akan ada keluhan akibat lelah, ataupun penyesalan. yang ada hanya kebahagiaan.
kurang lebih 4jam kami berjalan dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo, ya tepat pukul 18.00 Wib kami ada disana, dengan kondisi penuh kabut dan rintikan gerimis kecil yang menambah rasa dingin hingga ke ketelinga.
dan kami bergegas mendirikan tenda di pinggir danau Ranu Kumbolo. sampai akhrinya Mie rebus pun jadi pelampiasan rasa lapar kami berdua. tentu nikat. sampai kami terlelap pulas di dalam tenda, berselimut sleeping Bag dan jecket tebal.


kira-kira pukul 04.00 wib, kami terbangun, hal yang pertama kami lakukan adalah segera mengecek kondisi luar tenda. dan ternyata, Subhanallah. lukisan indah Allah hanya mampu di tangkap oleh mata kami saja. dan otak kami menjadi memory pengabadiannya. mungkin saat itu ada 10.000 bahkan 100.000 bintang yang bertabur di atas tenda kami. air Ranu Kumbolo pun terlihat jelas, karna terpaan cahaya bintang dan Bulan.
tak sabar kami menanti datangnya Fajar, sedikit cahaya alam akan membantu kami untuk mengabadikan lewat mata kamera kami. ya, kami mencoba melihat pergantian waktu itu dengan baik. ditemani hawa dingin yang merasuk hingga syaraf-syaraf kami. sampai kami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami pagi itu menuju Kalimati. ya, Kalimati adalah post terakhir yang dilewati oleh para pendaki sebelum menuju ke pendakian Gunung Semeru...
jika kalian melihat foto-foto diatas, apa yang pertama kalian pikirkan tentang Ranu Kumbolo, bahkan tempat itu ada di Indonesia. jika kalian bisa menilai 1-10, kira-kira berapa nilainya. saya pribadi, kasih nilai 9. karna akan ada nilai 10 untuk Lokasi berikutnya.
ya, perjalanan menuju kalimati kami mulai, pendakian di lembah mandalawangi mulai kami telusuri. dan savana indah yang di tumbuhi bunga edelweish. rerumputan hijau yang masih lembut karna terpaan embun pagi ini.
Savana
tapi rencana tetap rencana, nyatanya Hujan dan kabut yang turun dari atas mulai menutupi semua jalan, arah pandang pun menjadi sempit, dan juga saran dari beberapa porter yang meminta kita berangkat tengah malam saja, ketika cuaca cerah, dan langit akan terhampar bebas oleh bintang dan bulan. dan bisa di bayangkan, jika di Ranu Kumbolo bisa menghadirkan puluhan ribu bintang, bagaimana saat pendakian Puncak Semeru nanti.
akhirnya saya dan mas Arif memutuskan untuk membuat tenda di Kali Mati saja, dan sore itu kami memutuskan untuk istirahat, hujan lebat menjadi selimut paling nyaman sore itu, hawa kabut yang masuk dari sela-sela tenda menambah hangatnya sore. beralaskan matras dan sleeping bag, saya dan mas arif terlelap sampai pada pukul 22.00, butuh waktu untuk membuat kami menjadi segar, karna beberapa saat lagi tentunya kami akan melakukan penanjakan.
To Be Continuu...